Minggu, 11 November 2012

harga herbalife nutritional shake mix @225rb - Promo



Hati-hati Mengonsumsi Obat Pelangsing
Diet Herbalife bukan obat Pelangsing (Shake Mix Herbalife F1)

MEMILIKI tubuh langsing, tinggi semampai, dan singet adalah dambaan setiap 
orang, terutama kaum hawa. Dengan bentuk tubuh yang indah, tentunya akan punya
 
”nilai jual” yang lebih tinggi dan otomatis akan lebih menarik bagi lawan
 
jenis. Lebih-lebih bagi mereka yang masih lajang. 



Memiliki tubuh idaman bukanlah merupakan perkara mudah. Kita mesti 
mengupayakanya dengan maksimal dan sekuat tenaga. Apalagi, bagi mereka yang
 
punya hobi ngemil, makan tidak diatur dan jarang olah raga, rasanya tubuh
 
langsing itu hanyalah khayalan belaka.

Tak mengherankan jika kini banyak ditawarkan berbagai obat ataupun suplemen
 
dengan iklan yang menggiurkan, yang mempromosikan bisa menjadi langsing secara
 
instan. Karena keinginan yang menggebu itu, mereka biasanya tidak menghiraukan
 
lagi efek negatifnya yang bakal terjadi dan langsung saja dikonsumsi secara
 
serampangan, tanpa konsultasi dengan tenaga medis.

Andrea De Cruz, seorang bintang televisi Singapura, adalah salah satu
 
contohnya. Ia terpaksa harus mendekam selama beberapa lama di rumah sakit dan
 
mesti menjalani cangkok liver akibat menenggak pil pelangsing secara
 
berlebihan. Kabarnya pula, hal serupa telah menimpa 13 orang lainnya akibat hal
 
yang sama. Kebanyakan dari mereka menderita hipertiroid, ketidakteraturan
 
denyut jantung dan hepatitis.
 


Kejadian umum yang terjadi adalah mengonsumsi obat pelangsing tanpa resep
 
dokter sehingga sulit untuk memonitornya bila ada hal-hal yang tidak
 
diinginkan.
 

Tak bisa dipungkiri, animo masyarakat — terutama kaum hawa yang merasa gembrot
 
— terhadap obat pelangsing ini sangat tinggi. Kalangan pedagang, baik di
 
apotek, toko obat, dan distributor farmasi, mengakui penjualannya cukup laju
 
pesat. Peningkatan tren ini juga dipicu oleh iklan-iklan di berbagai media
 
cetak dan elektronik yang cukup gencar. Kita juga sering menjumpai selebaran di
 
berbagai tempat umum.



Dr. Budiono Santosa, dari Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat
 
Universitas Gadjah Mada mengatakan, sebenarnya secara klinis tidak ada obat
 
mujarab — apalagi instan — yang bisa melangsingkan tubuh. Jika banyak oang yang
 
mengonsumsinya, itu lebih kepada gaya hidup kaum modern yang cenderung tidak
 
mau ”ketinggalan zaman” dengan perilaku sosial di sekelilingnya.
 

Seseorang menjadi gemuk karena adanya penumpukan lemak atau kelebihan cairan
 
dalam sel. Pada proses menjadi gemuk, jumlah sel tubuh akan terus bertambah dan
 
ketika perubahan jumlah sel berhenti, ukuran selnya bertambah. Penimbunan lemak
 
terjadi karena makanan (terutama karbohidrat) yang masuk berlebihan,
 
dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
 

Makanan akan dirombak menjadi energi, namun tubuh tidak memanfaatkannya.
 
Akibatnya, surplus energi ini akan disipan dalam tubuh dalam bentuk lemak
 
sebagai energi cadangan. Oleh karena itu, berat badan seseorang hanya dapat
 
dikurangi dengan membatasi asupan makanan atau diet, dan meningkatkan keluaran
 
energi melalui aktivitas fisik (olah raga teratur). Cara ini sepertinya
 
sederhana saja, tapi dalam kenyataannya perlu motivasi diri yang benar-benar
 
kuat. 

DI pasaran dewasa ini, ada beberapa jenis obat yang perlu memakai resep dokter
 
dan pemonitoran ketat dalam pemakaiannya. Dan obat-obat ini sebenarnya bukan
 
melulu direkomendasikan untuk pelangsing, hanya beberapa upaya saja bagi mereka
 
yang ingin mencobanya.
 

Obat-obatan itu di antaranya:
 

A. Golongan Orlistat
 

Cara kerja obat golongan ini adalah dengan menahan penyerapan lemak dalam usus
 
besar dengan jalan menghambat pemecahan molekul lemak dalam usus besar.
 
Direkomendasikan pemakaiannya selama 2 tahun. Efek samping yang berat belum
 
dilaporkan, tapi kebanyakan pasien mengeluhkan pe-rasaan tidak nyaman pada
 
perut (keram perut), inkontinensia (buang air kecil tidak terkontrol, ngompol)
 
dan tubuh bisa kehilangan vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam air jika
 
penggunaan terus-menerus. Obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil, ibu
 
yang sedang menyusui dan anak di bawah 18 tahun.
 

B. Golongan Mazindol
 

Cara kerja obat golongan ini adalah sebagai penahan nafsu makan. Obat ini
 
bekerja pada reseptor nor adrenalin, serotonin, dan dopamin dalam otak agar
 
bisa mengontrol nafsu makan atau mengurangi dan mengontrolnya.
 

Efek samping yang sering dijumpai adalah jantung berdegup lebih cepat, kepala
 
terasa melayang, mulut kering, rasa tidak nyaman di perut, kekacauan waktu
 
tidur, kulit sering gatal-gatal, dan tekanan darah bisa meningkat.
 

Golongan lainnya adalah Diethyl propion HCl, Sibutramine, Phentermine, dan
 
D-norpseudoephedrine.
 

C. Golongan Furosemide
 

Obat golongan ini bekerja sebagai diuretika (memperbanyak keluaran air
 
seni/urine). Berkurangnya air dalam tubuh memang dapat menyusutkan berat badan.
 
Berkurangnya berat badan itu bukan karena menjadi kurus, melainkan karena
 
cairan tubuhnya bekurang sehingga sel-selnya mengecil. Itu pun bersifat
 
sementara. Bila cairan keluar berlebihan, bisa terjadi dehidrasi dan ini sangat
 
membahayakan tubuh dan berisiko pada fungsi ginjal yang tidak normal.

Di samping obat-obatan di atas yang mesti memakai resep dokter, ada juga produk
 
yang dijual sebagai food supplemen.
 

Produk jenis ini tidak punya bahan aktif dan cara kerjanya sebagai makanan
 
pengganti rendah kalori saja (tapi biasanya tinggi protein). Efek sampingnya
 
karena terlalu besar kadar proteinnya jika dikonsumsi berlebihan bisa juga
 
mengakibatkan dehidrasi, kehilangan mineral, dan bisa juga gagal ginjal.
 
Disarankan, selama meminum obat ini harus banyak minum.
 

Jenis yang lain adalah jenis pembakar lemak. Bahan aktifnya adalah L-carnitine,
 
inositol, L-methionine, dan asam pantotenat. L-carnitine sebagai asam amino
 
akan membakar lemak dengan bantuan asam pantotenat. Efek sampingnya adalah
 
tubuh akan kekurangan nutrisi yang diperlukan dalam jangka waktu panjang.
 

Satu lagi produk tanpa resep alias dijual bebas, yaitu golongan penahan nafsu
 
makan. Produk ini berisi suplemen yang akan menggumpal dalam lambung dan ini
 
akan mengurangi nafsu makan karena perut sudah merasa kenyang. Terkenal degan
 
apa yang disebut makanan/minuman berserat. Jika dikonsumsi dalam jangka
 
panjang, bisa mengakibatkan adanya penyumbatan dalam usus besar dan sangat
 
membahayakan.
 



SELAIN dua golongan produk itu, masih ada satu lagi produk yang beredar dan
 
masih bebas juga dibeli yaitu golongan yang terkenal dengan sebutan teh
 
pelangsing. Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), saat ini ada
 
sekira 10 macam teh pelangsing yang beredar di pasaran dan enam di antaranya
 
buatan luar negeri. Pada umumnya yang dinamakan teh pelangsing itu berisi
 
campuran daun teh (Thea folium) dengan beberapa tumbuhan bahan/sediaan
 
tradisional dan beberapa diantaranya ditambah juga akar wangi untuk memperkuat
 
aromanya.
 

Secara farmakologis, teh pelangsing juga bisa dikategorikan sebagai diuretik
 
(pelancar air seni saja). Menurut Dr. Budiono, masyarakat kini begitu gandrung
 
dengan teh pelangsing ini, dan lagi-lagi beliau katakan ini lebih banyak faktor
 
psikologis semata karena konsumen telah termakan oleh iklan. Namun demikian,
 
minum teh pelangsing ini tidaklah akan berbahaya (kecuali kalau sangat
 
berlebihan karena akan terjadi dehidrasi pula) karena tidak ada efek samping.
 

Jadi paling banter efek sampingnya adalah boros. Thea folium atau daun teh
 
dalam teh pelangsing mengandung kafein sekira 1-2,5% yang bisa mendorong
 
aktivitas dan teofilin yang berfungsi sebagai bahan pelancar air seninya.
 
Tambahan sediaan lainnya di antaranya Kayu Rapat atau Parameni barbata yang
 
menurut buku Tumbuhan Berguna Indonesia, bermanfaat untuk mengerutkan rahim
 
yang membesar dan mencegah rahim melorot. Jadi sebenarnya tidak ada kaitannya
 
dengan hal melangsingkan tubuh.
 

Tumbuhan tambahan lainnya biasanya Adas (Foeniculum vulgare) yang dikenal
 
sebagai obat pembuang gas. Menurut J. Kloppenburg dalam bukunya Petunjuk
 
Lengkap Mengenai Tanaman di Indonesia dan Khasiatnya, jika ditambahkan Pulasari
 
(Alyxia stellata), bisa untuk melancarkan air seni.
 

Sediaan lain yang sering juga ditambahkan adalah daun Jati belanda (Buazuma
 
ulmifolia) yang menurut K. Heyne, jika diminum dua kali sehari selama 1 bulan,
 
bisa untuk melangsingkan tubuh karena bisa meluruhkan lemak.
 

Kesimpulannya, apa pun obat pelangsing yang Anda pilih hendaknya tidak
 
dikonsumsi dengan serampangan dan sembrono. Konsultasikan dengan tenaga medis
 
sehingga bisa dipantau pekembangannya.
 

Untuk obat bebas, juga hendaknya dibaca aturan pakainya dengan benar dan jika
 
ragu sebaiknya konsultasikan juga pada orang yang kompeten di bidangnya. Jangan
 
sampai Anda merugi, ingin langsing malahan masuk ke rumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar